PHP 

Scripts, Resources, Reviews

Jumat, 19 Agustus 2011

Album Online Picasa



for downloading Picasa 3.8
Picasa download in progress

(Your download should start automatically. If it doesn't, click here.)


Together, Picasa & Picasa Web Albums make it easy to organize, edit and share your photos.

When you launch Picasa, you can immediately organize and edit the photos on your hard drive. Picasa can also help import pictures from your camera.
Try sharing pictures online with Picasa Web Albums. To get started, simply select photos that you'd like to share, and press the 'Upload' button.
Try adding name tags to your photos on Picasa or Picasa Web Albums. Click "Unnamed People" in Picasa to get started.



Follow riodarmala on Twitter
free counters

Kamis, 18 Agustus 2011

Mozilla 6.0 Download




We’re Building a Better Internet

The Firefox browser is created by Mozilla, a non-profit organization whose mission is to promote openness, innovation and opportunity on the Web.

Downloads Firefox New versi 6.0


Follow riodarmala on Twitter
free counters

Selasa, 16 Agustus 2011

Free Online PDF Editor - Edit PDF on the Web - PDF Hammer

Free Online PDF Editor - Edit PDF on the Web - PDF Hammer


Use PDF Hammer to quickly and easily edit your PDF files online without installing a thing! Simply upload PDF files to PDF Hammer via your web browser, perform your edits, and then save the files back to your computer. The online editor allows you to view the pages of your PDF files as you edit them. The free PDF editor lets you:

Combine PDF. Create single, polished PDF documents by merging multiple
files
Edit PDF pages. Quickly rearrange, reorder, and delete the pages from
existing PDF files.
Secure PDF. Protect the contents of PDF files with password-based
security.
Update PDF metadata. Make PDF files more useful and usable by
setting the document information (metadata) fields, including author,
title, subject, and keywords.

PDF Hammer is 100% free and brought to you by the team behind Nitro PDF Professional -- the award-winning tool to edit PDF.


Follow riodarmala on Twitter
free counters

Minggu, 14 Agustus 2011

TANDA - TANDA KEGAGALAN DI BULAN RAMADHAN


Di bulan Ramadhan, pintu neraka ditutup dan pintu syurga dibuka lebar-lebar. Namun banyak orang gagal mendapatkan kemuliaannya. Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan beberapa kiat-Kiat menghindari gagalnya Ramadhan.

1. Kurang melakukan persiapan di bulan Sya’ban.

Misalnya, tidak tumbuh keinginan melatih bangun malam dengan shalat tahajjud. Begitupun tidak melakukan puasa sunnah Sya’ban, sebagaimana telah disunnahkan Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Dalam hadits Bukhari dan Muslim, dari Aisyah Radhiallaahu ‘anha berkata, ”Saya tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah melihat beliau banyak berpuasa selain di bulan Sya’ban.”

2. Gampang mengulur shalat fardhu.

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan. kecuali orang-orang yang bertaubat dan beramal shalih.” (QS Maryam: 59)


“Celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dalam shalatnya.” (Al-Ma’un: 4-5)

Menurut Sa’id bin Musayyab, yang dimaksud dengan tarkush-shalat (meninggalkan shalat) ialah tidak segera mendirikan shalat tepat pada waktunya. Misalnya menjalankan shalat zhuhur menjelang waktu ashar, ashar menjelang maghrib, shalat maghrib menjelang isya, shalat isya menjelang waktu subuh serta tidak segera shalat subuh hingga terbit matahari. Orang yang bershiyam Ramadhan sangat disiplin menjaga waktu shalat, karena nilainya setara dengan 70 kali shalat fardhu di bulan lain.

3. Malas menjalankan ibadah-ibadah sunnah.

Termasuk di dalamnya menjalankan ibadah shalatul-lail. Mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah merupakan ciri orang yang shalih.

90. Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung.“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (Al-Anbiya:90)

“Dan hamba-Ku masih mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah, sampai Aku mencintainya.” (Hadits Qudsi)

4. Kikir dan rakus pada harta benda.

Takut rugi jika mengeluarkan banyak infaq dan shadaqah adalah tandanya. Salah satu sasaran utama shiyam agar manusia mampu mengendalikan sifat rakus pada makan minum maupun pada harta benda, karena ia termasuk sifat kehewanan (Bahimiyah). Cinta dunia serta gelimang kemewahan hidup sering membuat manusia lupa akan tujuan hidup sesungguhnya.
Mendekat kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala, akan menguatkan sifat utama kemanusiaan (Insaniyah).

5. Malas membaca Al-Qur’an.

Ramadhan juga disebut Syahrul Qur’an, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an. Orang-orang shalih di masa lalu menghabiskan waktunya baik siang maupun malam Ramadhan untuk membaca Al-Qur’an.

“Ibadah ummatku yang paling utama adalah pembacaan Al-Qur’an.” (HR Baihaqi) “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya“. (HR Bukhari)
Ramadhan adalah saat yang tepat untuk menimba dan menggali sebanyak mungkin kemuliaan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup. Kebiasaan baik ini harus nampak berlanjut setelah Ramadhan pergi, sebagai tanda keberhasilan latihan di bulan suci.

6. Mudah mengumbar amarah.

Ramadhan adalah bulan kekuatan. Nabi Saw bersabda: “Orang kuat bukanlah orang yang selalu menang ketika berkelahi. Tapi orang yang kuat adalah orang yang bisa menguasai diri ketika marah.” Dalam hadits lain beliau bersabda: “Puasa itu perisai diri, apabila salah seorang dari kamu berpuasa maka janganlah ia berkata keji dan jangan membodohkan diri. Jika ada seseorang memerangimu atau mengumpatmu, maka katakanlah sesesungguhnya saya sedang berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

7. Gemar bicara sia-sia dan dusta.

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta perbuatan Az-Zur, maka Allah tidak membutuhkan perbuatan orang yang tidak bersopan santun, maka tiada hajat bagi Allah padahal dia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR Bukhari dari Abu Hurairah)

Kesempatan Ramadhan adalah peluang bagi kita untuk mengatur dan melatih lidah supaya senantiasa berkata yang baik-baik.
Umar ibn Khattab Ra berkata: “Puasa ini bukanlah hanya menahan diri dari makan dan minum saja, akan tetapi juga dari dusta, dari perbuatan yang salah dan tutur kata yang sia-sia.” (Al Muhalla VI: 178)
Ciri orang gagal memetik buah Ramadhan kerap berkata di belakang hatinya. Kalimat-kalimatnya tidak ditimbang secara masak: “Bicara dulu baru berpikir, bukan sebaliknya, berpikir dulu, disaring, baru diucapkan.”

8. Memutuskan tali silaturrahim.

Ketika menyambut datangnya Ramadhan Rasulullah Saw bersabda: “…Barangsiapa menyambung tali persaudaraan (silaturrahim) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya…” Puasa mendidik pribadi-pribadi untuk menumbuhkan jiwa kasih sayang dan tali cinta.

Pelaku shiyam jiwanya dibersihkan dari kekerasan hati dan kesombongan, diganti dengan perangai yang lembut, halus dan tawadhu. Apabila ada atau tidak adanya Ramadhan tidak memperkuat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan, itu tanda kegagalan.

9. Menyia-nyiakan waktu.

Al-Qur’an mendokumentasikan dialog Allah Swt dengan orang-orang yang menghabiskan waktu mereka untuk bermain-main.

“Allah bertanya: ‘ Berapa tahunkan lamanya kamu tinggal di bumi?
Mereka menjawab: ‘Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari. maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.’
Allah berfirman: ‘Kamu tidak tingal di bumi melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui. “Maka apakah kamu mengira sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang sebenarnya; tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Tuhan yang mempunyai ‘Arsy yang mulia.” (Al-Mu’minun: 112-116)

Termasuk gagal dalam ber-Ramadhan orang yang lalai atas karunia waktu dengan melakukan perbuatan sia-sia, kemaksiatan, dan hura-hura. Disiplin waktu selama Ramadhan semestinya membekas kuat dalam bentuk cinta ketertiban dan keteraturan.

10. Labil dalam menjalani hidup.

Labil alias perasaan gamang, khawatir, risau, serta gelisah dalam menjalani hidup juga tanda gagal Ramadhan. Pesan Rasulullah Saw:

“Sesungguhnya telah datang bulan Ramadhan yang penuh berkah. Allah telah memfardhukan atas kamu berpuasa di dalamnya. Dibuka semua pintu surga, dikunci semua pintu neraka dan dibelenggu segala syetan. Di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa tiada diberikan kebajikan malam itu, maka sungguh tidak diberikan kebajikan atasnya.” (HR Ahmad, Nasa’i, Baihaqi dari Abu Hurairah)

Bila seseorang meraih berkah bulan suci ini, jiwanya mantap, hatinya tenteram, perasaannya tenang dalam menghadapi keadaan apapun.

11. Tidak bersemangat mensyiarkan Islam.

Salah satu ciri utama alumnus Ramadhan yang berhasil ialah tingkat taqwa yang meroket. Dan setiap orang yang ketaqwaannya semakin kuat ialah semangat mensyiarkan Islam. Berbagai kegiatan ‘amar ma’ruf nahiy munkar dilakukannya, karena ia ingin sebanyak mungkin orang merasakan kelezatan iman sebagaimana dirinya. Jika semangat ini tak ada, gagal lah Ramadhan seseorang.

12. Khianat terhadap amanah.

Shiyam adalah amanah Allah yang harus dipelihara (dikerjakan) dan selanjutnya dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya kelak.

Shiyam itu ibarat utang yang harus ditunaikan secara rahasia kepada Allah. Orang yang terbiasa memenuhi amanah dalam ibadah sir (rahasia) tentu akan lebih menepati amanahnya terhadap orang lain, baik yang bersifat rahasia maupun yang nyata. Sebaliknya orang yang gagal Ramadhan mudah mengkhianati amanah, baik dari Allah maupun dari manusia.

13. Rendah motivasi hidup berjama’ah.

Frekuensi shalat berjama’ah di masjid meningkat tajam selama Ramadhan. Selain itu, lapar dan haus menajamkan jiwa sosial dan empati terhadap kesusahan sesama manusia, khususnya sesama Muslim. Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang berjuang secara berjama’ah, yang saling menguatkan.

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam saatu barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash-Shaf: 4)
Ramadhan seharusnya menguatkan motivasi untuk hidup berjama’ah.

14. Tinggi ketergantungannya pada makhluk.

Hawa nafsu dan syahwat yang digembleng habis-habisan selama bulan Ramadhan merupakan pintu utama ketergantungan manusia pada sesama makhluk. Jika jiwa seseorang berhasil merdeka dari kedua mitra syetan itu setelah Ramadhan, maka yang mengendalikan dirinya adalah fikrah dan akhlaq. Orang yang tunduk dan taat kepada Allah lebih mulia dari mereka yang tunduk kepada makhluk.

15. Malas membela dan menegakkan kebenaran.

Sejumlah peperangan dilakukan kaum Muslimin melawan tentara-tentara kafir berlangsung di bulan Ramadhan. Kemenangan Badar yang spektakuler itu dan penaklukan Makkah (Futuh Makkah) terjadi di bulan Ramadhan. Di tengah gelombang kebathilan dan kemungkaran yang semakin berani unjuk gigi, para alumni akademi Ramadhan seharusnya semakin gigih dan strategis dalam membela dan menegakkan kebenaran. Jika bulan suci ini tidak memberi bekal perjuangan baru yang bernilai spektakuler, maka kemungkinan besar ia telah meninggalkan kita sebagai pecundang.

16. Tidak mencintai kaum dhuafa.

Syahru Rahmah, Bulan Kasih Sayang adalah nama lain Ramadhan, karena di bulan ini Allah melimpahi hamba-hamba- Nya dengan kasih sayang ekstra. Shiyam Ramadhan menanam benih kasih sayang terhadap orang-orang yang paling lemah di kalangan masyarakat. Faqir miskin, anak-anak yatim dan mereka yang hidup dalam kemelaratan. Rasa cinta kita terhadap mereka seharusnya bertambah. Jika cinta jenis ini tidak bertambah sesudah bulan suci ini, berarti Anda perlu segera instrospeksi.

17. Salah dalam memaknai akhir Ramadhan.

Khalifah Umar ibn Abdul Aziz memerintahkan seluruh rakyatnya supaya mengakhiri puasa dengan memperbanyak istighfar dan memberikan sadaqah, karena istighfar dan sadaqah dapat menambal yang robek-robek atau yang pecah-pecah dari puasa. Menginjak hari-hari berlalunya Ramadhan, mestinya kita semakin sering melakukan muhasabah (introspeksi) diri.

“Wahai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyr: 18 )

18. Sibuk mempersiapkan Lebaran.

Kebanyakan orang semakin disibukkan oleh urusan lahir dan logistik menjelah Iedul Fitri. Banyak yang lupa bahwa 10 malam terakhir merupakan saat-saat genting yang menentukan nilai akhir kita di mata Allah dalam bulan mulia ini. Menjadi pemenang sejati atau pecundang sejati.

Konsentrasi pikiran telah bergeser dari semangat beribadah, kepada luapan kesenangan merayakan Idul Fitri dengan berbagai kegiatan, akibatnya lupa seharusnya sedih akan berpisah dengan bulan mulia ini.

19. Idul Fitri dianggap hari kebebasan.

Secara harfiah makna Idul Fitri berarti “hari kembali ke fitrah”. Namun kebanyakan orang memandang Iedul Fitri laksana hari dibebaskannya mereka dari “penjara” Ramadhan. Akibatnya, hanya beberapa saat setelah Ramadhan meninggalkannya, ucapan dan tindakannya kembali cenderung tak terkendali, syahwat dan birahi diumbar sebanyak-banyaknya. Mereka lupa bahwa Iedul Fitri seharusnya menjadi hari di mana tekad baru dipancangkan untuk menjalankan peran khalifah dan abdi Allah secara lebih profesional.

Kesadaran penuh akan kehidupan dunia yang berdimensi akhirat harus berada pada puncaknya saat Iedul Fitri, dan bukan sebaliknya.
Allahualam bisowab.

(dikutip dari Hidayatullah.com,blog.jashtis.org/tarbiyah/)



Follow riodarmala on Twitter
free counters

Senin, 08 Agustus 2011

Niat Puasa, Qadha puasa dan lain-lain


Assalamualaikum wbt…

Saya telah mencari jawapan di ruangan arkib tapi masih ada beberapa soalan yg masih saya keliru berkenaan hal puasa ini. Diharap pihak Al-Ahkam atau sesiapa saja dapat membantu saya.

1) Bagaimanakah niat puasa sunat dan niat qada puasa? (saya ada mencari dalam beberapa buku agama, cuma yg diterangkan niat puasa Ramadhan sahaja).

2) Apakah hukum berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung ketika mengambil wuduk di bulan puasa?

3) Benarkah pernyataan seperti di bawah ini:

a) Menelan air liur tidak batal puasa kecuali air liur di antara 2 bibir?
b) Menelan hingus/kahak batal puasa kerana ianya boleh dihindar?
c) Menggosok gigi, miswak dan berkumur tidak batal puasa asalkan tidak sampai masuk ke dalam perut?
d) Masuk air ke dalam telinga tidak batal puasa?
e) Keluar mani kerana mimpi ketika tidur di siang hari bulan puasa, tidak batal puasa tetapi kena mandi wajib?
f) Utk menggantikan puasa Ramadhan yg ditinggalkan dahulu, memadai dgn qada saja, tidak perlu bayar fidyah?
g) Boleh berpuasa di Hari Syak jika ianya kebetulan jatuh pada hari kebiasaan kita berpuasa sunat seperti puasa sunat hari Isnin dan Khamis?

Wassalam….jawapan:

wa’alaikumussalam
Alhamdulillah. Kami akan cuba menjawab soalan sdr Al-Hafiz dengan kadar kemampuan yang ada, Insyaallah.

1) Bagaimanakah niat puasa sunat dan niat qada puasa?
- Niat merupakan azam untuk melakukan sesuatu ibadat, dan letaknya di hati. Jika anda berazam ingin melakukan qadha’ puasa sebelum menjelang fajar, maka itulah yang dikatakan niat. Ini sudah memadai dan tidak perlu melakukan lafaz niat.

2) Apakah hukum berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung ketika mengambil wuduk di bulan puasa?
- Imam al-Bukhari didalam sahihnya menyatakan hadith :-

إذا توضا فليستنشق بمنخره الماء
“Apabila seseorang mengambil wudhu’ maka hendak beristinsyaq (masuk air kedalam hidung)” – bermaksud ‘Tidak dibezakan diantara orang yang berpuasa dan tidak berpuasa’ (Fath al-Bari, 7/62). Dr Yusuf al-Qaradhawi menyebut bahawa ada dikalangan salaf mengatakan ia tidak membatalkan puasa tetapi perbuatan tersebut dilarang.

3) Benarkah pernyataan seperti di bawah ini:

a) Menelan air liur tidak batal puasa kecuali air liur di antara 2 bibir?
- Benar, Menelan air liur didalam mulut tidak membatalkan puasa. Ibn Qudamah mengatakan bahawa perkara ini agak sukar dielakkan sepertimana debu dijalan atau dilantai (al-Mughni 3/16). Jika lidah yang mengandungi air liur terjulur keluar sebentar dan masuk kembali, ia tidak membatalkan puasa, oleh kerana pergerakan lidah dikira sebagai sebahagian dari pergerakan mulut.(Haashiyat Qalyoobi, 2/72).

- Menurut Mazhab Syafie, air liur yang diluar mulut atau berada diantara 2 bibir menelannya boleh membatalkan puasa, kerana perkara ini boleh dielakkan.

b) Menelan hingus/kahak batal puasa kerana ianya boleh dihindar?
- Tidak batal puasa menurut Lajnah al-Daa’imah (1/270) kerana hukum menelan lendir hingus semasa puasa adalah sama hukum telan air liur. Ulama’ menasihatkan agar lendir (mucus) tersebut dikeluarkan kerana menurut Sheikh Utsaimin lendir ini sebagai sesuatu benda yang kotor, dan tidak wajar ditelan.

c) Menggosok gigi, miswak dan berkumur tidak batal puasa asalkan tidak sampai masuk ke dalam perut?
- Tidak batal puasa kalau bersiwak, menggosok gigi atau berkumur dengan syarat tidak menelan air tersebut. Syiekh bin Baaz mengatakan boleh menggunakan ubat gigi asalkan dapat mengelak dari menelannya (Fataawa Bin Baaz, 4/247). Syeikh Ibn Utsaimin mengatakan, lebih elok memberus gigi diwaktu malam (Al-Sharh al-Mumti, 6/407, 408).

d) Masuk air ke dalam telinga tidak batal puasa?
- Syiekh Ibn Taimiyah mengatakan bahawa menggunakan ubat mata (eyedrops) dan ubat telinga (eardrops) tidak membatalkan puasa (Majmu’ Fataawa, 25/233, 25/245).

e) Keluar mani kerana mimpi ketika tidur di siang hari bulan puasa, tidak batal puasa tetapi kena mandi wajib?
- Syiekh Ibn Qudaamah menyatakan bahawa :’Jika seseorang mengalami mimpi sehingga terkeluar mani tidak membatalkan puasa, kerana ini merupakan tindakan tidak sengaja dari pihaknya; sama seperti kes sesesuatu yang yang keluar dari tekaknya semasa di sedang tidur’ (al-Mughni, 3/22). Maka hendaklah dia meneruskan puasa dan mandi (wajib) menghilangkan janabah.

f) Utk menggantikan puasa Ramadhan yg ditinggalkan dahulu, memadai dgn qada saja, tidak perlu bayar fidyah?
- Pendapat ini (Qadha’ tanpa fidyah) didokong oleh al-Nakha’i, Abu Hanifah dan sahabat2nya. Syiekh Dr Yusuf al-Qardhawi dialam kitab Fiqh al-Shiyam mengatakan bahawa hukum mengqadha’ dan membayar fidyah tidaklah datang dari dalil yang sahih dan hanya melalui atsar para sahabat. Hendaklah kita mengambil dari sahabat perkara2 yang berkenaan dengan sunnah dan bukan perkara wajib, sebab yang wajib memerlukan dalil dari Rasulullah .

g) Boleh berpuasa di Hari Syak jika ianya kebetulan jatuh pada hari kebiasaan kita berpuasa sunat seperti puasa sunat hari Isnin dan Khamis?
- Dr Mustafa al-Bugha (Fiqh al-Manhaji, 1/361) mengatakan bahawa tidak boleh berpuasa pada hari syak, sebagaimana dithabitkan dari hadith Abu Daud #2334 dan al-Tirmudzi (686) :-

وقال عمار بن ياسر من صام اليوم الذي يُشك فيه فقد عصى أبا القاسم صلى الله عليه وسلم
“Ammar ibn Yaasir berkata : barangsiapa berpuasa pada hari syak oleh manusia maka dia telah mengkianati Abu al-Qaasim (Rasulullah )”

Al-Hafiz Ibn Hajar berkata :”difahami dari perkara ini bahawa adalah haram berpuasa pada hari syak, kerana Sahabat tidak akan berkata demikian berdasarkan pandangan pribadi, maka riwayat yang sedemikian mempunyai status yang sama dengan marfu’ hadith.”

Wassalam


Follow riodarmala on Twitter
free counters

Makna Puasa yang Sebenarnya


Pada bulan suci ini, saya mencoba menulis tentang macam2 puasa dan hakekat didalamnya, tapi yg perlu diperhatikan ini adalah hakekat terjemahan "versi saya" atau yg sependapat dengan saya dan bukan atas nama agama lebih2 atas nama Tuhan, tentu saja masih jauh dari kebenaran sejati ditangan Tuhan.

Puasa sebenarnya sudah diperintah Allah jauh sebelum Nabi SAW, misalnya pada waktu jaman Nabi Musa as kewajiban puasa selama 40 hari dan waktu buka dan sahur bersamaan, jadi berpuasa hampir 24 jam sehari, pada waktu nabi Isa as berpuasa hanya minum air putih selama 40 hari dsb. Puasa itu dimaksudkan tidak hanya sekedar memenuhi kewajiban tapi lebih karena segala sesuatunya kuat karena Allah, "laa hawla walaa quwwata illa billahi" bukannya "laa hawla walaa quwwata illa sego pecel ndok ceplok". Oleh karea itu orang yg berpuasa walaupun tidak madhang (makan) tapi tetap padhang (terang) bukannya malah loyo dan pucat karena mengharap-harap waktu maghrib tiba.

Puasa menurut Al Ghazali dibagi kedalam 3 tingkatan yaitu

Tingkatan awam
ditingkatan ini adalah orang2 hanya tidak makan minum dan bersetubuh di siang hari, tapi mata, mulut, telinga serta tangan dan kaki tidak berpuasa, mereka tetap bergosip, tidak menjaga pandangan, suka nguping serta tidak menjaga emosi dan masih diliputi amarah, ini adalah puasa orang2 yg merugi yaitu orang yg berpuasa tapi hanya mendapatkan lapar dan haus, ironisnya ini puasanya kebanyakan umat islam sekarang.

Tingkatan khusus
Puasa yg sebenarnya dimulai dari tingkatan ini, tidak hanya menjaga dari makan minum serta bersetubuh, tapi panca inderanya juga berpuasa, orang2 yg berpuasa di tingkatan ini termasuk orang yg beruntung dan hanya sedikit umat islam yg berpuasa ditingkatan ini.

Tingkatan khususnya khusus
ini adalah tingkatan tertinggi, tidak hanya cukup menjaga makan minum bersetubuh serta panca indera waktu berpuasa tapi juga menjaga bathin dan pikirannya dari membayangkan makan minum atau bersetubuh. Apabila saya mengandai andai bahwa buka puasa nanti akan berbuka dengan es campur maka puasa saya telah batal pada tingkatan ini. Orang2 yg berpuasa ditingkatan ini termasuk yg sangat beruntung dan sangat sedikit umat islam yg berpuasa ditingkatan ini, Berpuasa ditingkatan ini sudah tidak mengharap pahala lagi tapi mengharap ridho Allah, ikhlas karena Allah dan hanya Allah yg menilai puasa kita.

Setelah kita mengetahui bahwa puasa itu sebenarnya karena Allah dan segala pahala yg diberikan kita pasrahkan kepada Allah, maka kita lanjutkan membahas macam2 puasa dimulai dari yg paling dasar

Puasa wajib bulan ramadhan
Ini adalah puasa yg wajib dan paling wajib, umat Islam berkewajiban berpuasa dibulan ini selama masih mampu, apabila berhalangan maka diwajibkan pula utk mengganti di waktu lain, apabila tidak mampu mengganti diwaktu lain maka diwajibkan membayar fidyah sejumlah tertentu, apabila tidak mampu berpuasa dan membayar fidyah maka cukuplah utk menyantuni anak istrinya, inilah indahnya islam, apabila benar2 tidak mampu maka tidak ada paksaan baginya.

Bulan ramadhan juga dibagi kedalam 3 bagian, 10 hari yg pertama adalah yg penuh rahmat Allah, Allah merangsang manusia utk beribadah melalui jiwa2 yg tenang (muthmainah) yg ada didalam diri kita, hanya jiwa2 yg tenang atau nafsu muthmainah yg bisa mendengar panggilan Allah yg maha mencinta dan kasih sayang, kemudian 10 hari kedua yg penuh dengan ampunanNya, ampunan bagi y bertobat dan juga bagi yg berniat tobat walaupun belum kesampaian, kita berniat tobat saja sudah mendapat pahala walaupun tobatnya tertunda-tunda, akan tetapi seharusnyalah kita mewujudkan tobat kita dengan menyesal, bertekad utk tidak mengulangi kesalahan serta meningkatkan kualitas ibadah kita, tapi dibulan ramadhan ini tobat kita akan jauh lebih mudah utk diwujudkan serta diterima olehNya, yakinlah itu asal menyesal dan meningkatkan kualitas ibadah kita. Kemudian 10 hari terakhir pembebasan dari api neraka, api neraka ini yg dimaksud adalah setelah tobat kita diterima maka diri kita beserta jiwa kita akan terbebas dari kotoran2 dan karat yg menempel yg di hari akhir kelak menjelma menjadi api neraka yg membakar kita dan Allah membebaskannya dari itu karena Allah maha pengampun serta maha penyayang.

Bulan ramadhan adalah puncak dari ibadah kita kepada Allah selama 12 bulan, dimulai dari bulan syawal yg bisa juga diartikan awal, awal dari ibadah kita kepada Allah selama setahun dan diakhiri pada bulan ramadhan, maka dari itu lailatul qadar biasanya jatuh pada bulan ramadhan, mengapa kok biasanya dan bukan selalu? menurut saya lailatul qadar itu adalah pertemuan antara Allah dan hambaNya secara non fisik dan secara tidak langsung melalui malaikat2Nya, juga pertemuan itu setiap orang berbeda-beda pengalaman dan waktunya, pertemuan itu ibarat diterangi seribu cahaya bulan, senangnya ibarat melihat wanita cantik 1000 jadi satu, pahalanya ibarat beribadah selama 1000 bulan, sungguh kenikmatan yg luar biasa bagi yg mengalaminya, dan biasanya malam lailatul qadar secara umum itu jatuh pada tanggal 27 ramadhan karena mungkin puncak dari peribadahan kebanyakan umat islam di bulan ramadhan itu pada tgl 27 itu, tapi utk mendapatkannya ya jelas tidak mungkin hanya beribadah pada bulan ramadhan saja lebih2 pada malam2 ganjil saja lebih2 lagi beriktikaf hanya pada malam 27 saja, dijamin kecele. Di bulan inilah pahala orang yg beribadah dilipatgandakan tapi yg paling baik adalah beribadah karena Allah bukannya mengharap pahala semata.

Puasa syawal
Setelah memasuki bulan syawal yg ditandai dengan hari raya Idul Fitri yg artinya kembali ke fitrah atau suci, maka kita disunnahkan utk berpuasa syawal selama enam hari bisa berturut-turut atau tidak berurutan yg pasti masih dibulan syawal, barang siapa berpuasa enam hari dibulan syawal maka dosanya selama setahun yang lalu dan setahun yg akan datang akan diampuni olehNya, ini jangan disalah artikan puasa syawal otomatis menghapus dosa kita dan kita bisa seenaknya berbuat maksiat setelah puasa syawal karena dijamin diampuni, tapi makna diampuni adalah dosa2 setahun yg lalu akan tertutupi oleh peningkatan kualitas peribadahan kita setahun yg akan datang, apabila kita mengalami peningkatan kualitas ibadah maka otomatis juga bertobat secara bersungguh sungguh, apa mungkin kita mengalami kualitas ibadah dengan tidak bertobat secara sungguh2? hampir tidak mungkin, sebab dosa kecil itu ibarat debu di kaca, dosa besar ibarat karat dibesi yg terus menggerogoti amal ibadah kita sampai habis apabila tidak ditanggulangi dan cara utk membersihkan karat di hati dengan cara tobat nasuha atau secara sungguh2.

Bulan syawal bisa juga diartikan peningkatan, yaitu peningkatan kualitas ibadah kita dari ramadhan ditingkatkan lagi dibulan syawal dan ditingkatkan lagi dibulan2 berikutnya hingga kembali ke ramadhan lagi, jadi ritme yg terbaik adalah terus menanjak, inilah termasuk golongan orang2 yg beruntung.

Puasa tengah bulan
setelah lulus dari berpuasa syawal secara sungguh2 maka dianjurkan utk mengerjakan puasa pada tanggal 13, 14, 15 di tengah bulan, konon pada tengah bulan ini disamping bulan purnama juga ma'ul hayat (air kehidupan) kita sedang pasang maka pada tanggal2 ini kita sedang mudah utk jatuh cinta, utk mengatasi hal ini supaya tidak terjadi hal2 yg tdk diinginkan maka dianjurkan utk berpuasa supaya segala cinta kasih kita lebih2 yg menyimpang utk dikembalikan kepada Yang Maha Mencinta.

Energi cinta yang tidak terkendali pada waktu ma'ul hayat kita naik akan dikumpulkan dengan cara puasa tengah bulan, serta utk dipurba diri atau ditingkatkan kualitas cintanya menjadi cinta karena Allah, apabila Tono mencintai Ngatemi maka cinta Tono yg benar adalah, Tono memang mencintai Ngatemi tapi lebih cinta terhadap Allah dibalik Ngatemi dalam arti Ngatemi yg sudah ikhlas dan diambil oper oleh Allah segala kehendak serta hak miliknya lebih dicintai Tono, inilah muara yg sebenarnya dari cinta kasih asmara yg benar, segala sesuatunya harus bisa dimuarakan ke Allah yg maha mencinta

Puasa senin kemis
setelah kita lulus puasa tengah bulan maka tahapan berikutnya adalah puasa senin kamis atau kemis yaitu puasa mingguan yg juga dikerjakan Nabi SAW, makna senin kamis kalau menurut othak athik gathuk mathuk adalah supaya kita hanya mengemis kepada Allah, hanya kepadaNya kita meminta dan berdoa, bukan pada yg lainnya. Hari2 para pengemis adalah hari kamis, sekarang kamis, besok kamis, kemarin juga kamis karena mereka hanya mengemis, orang yg bisanya cuma mengemis tidak akan pernah sampai pada hari jumat, bahkan juga tidak pernah mengalami hari2 lainnya selain kamis, seperti negara kita tercinta ini apabila masih mengemis pada World Bank, CGi, IMF maka bangsa indonesia adalah bangsa ngemis dan hanya berhenti pada hari kamis. Nah supaya kita segera beranjak dari hari kamis ke jumat maka dianjurkan utk berpuasa senin kamis, hari jumat adalah hari raya mingguan bagi umat islam, oleh karena itu tidak dianjurkan utk berpuasa sunnah dihari jumat. Apabila sudah bisa mewujudkan bahwa kepadaNya lah kita meminta dan berdoa maka kita akan menyadari bahwa kita itu tidak punya apa2 bahkan rasa punya pun tidak ada dan juga tidak berdaya apa2, semua digerakkan oleh Allah melalui malaikat2Nya, detak jantung, aliran darah serta gerak alat pencernaan kita digerakkkan oleh malaikat2Nya tanpa kita sadari dan bahkan tanpa kita syukuri organ2 tubuh kita tetap bekerja semestinya, inilah kasih sayang Allah yg meliputi yg bersyukur maupun yg kufur.

Puasa Dawud
Puasa Dawud konon dikerjakan oleh Nabi Dawud as, cara pengerjaannya adalah seperti puasa wajib tapi sehari berpuasa sehari tidak, Nabi Dawud as terkenal akan kesaktiannya yg mampu mengendalikan besi serta apabila beliau murung maka bunga2 serta tumbuhan ikut layu, apabila beliau senang maka bunga2 akan ikut segar kembali mengikuti kegembiraan sang Nabi Dawud as, salah satu keutamaan puasa dawud adalah menyelaraskan energi di diri kita thd alam semesta dan seolah olah alam semesta ini takluk oleh kehendak kita atas ridho Allah tentunya, tapi semua itu bisa terwujud apabila kita berpuasa dawud secara ikhlas mengharap ridhoNya bukan mengharap yg lainnya, puasa dawud juga mengajarkan kita utk sabar ketika berpuasa serta syukur ketika berbuka, lama2 kita akan selalu sabar dan syukur dalam segala kondisi dan situasi.

Puasa dawud adalah puncak dari tahapan puasa menurut apa yg dikerjakan Nabi SAW, tentunya apa yg dicontohkan beliau terutama akhlaknya adalah yg utama kita ikuti, apabila ada yg ingin menjalankan puasa apit weton, ngrowot, mutih, pati geni dsb yg bersifat tradisi hendaknya mengikuti tahapan2 diatas terlebih dahulu supaya niat kita lurus, ikhlas karena Allah, dan puasa2 tradisi bersifat opsional bagi yg berpendapat boleh dilakukan, apabila yg berpendapat itu adalah bid'ah ya terserah asal bisa menghormati pendapat satu sama lain dan tidak mencari pembenaran atas diri sendiri.

Saya kira inilah tahapan2 dalam berpuasa yg hendaknya kita lakukan utk mencapai kualitas keimanan tertinggi disisiNya, diatas segala ibadah puasa adalah niat yg ikhlas karena Allah, tanpa niat segala ibadah akan seperti tubuh tanpa ruh atau mayat, sedangkan niat tanpa disertai perbuatan seperti ruh yg gentayangan seperti hantu, maka niat yg ikhlas, kerjakan dengan penuh sabar dan syukur kepada Allah sebab tanpa ridhoNya segala amal ibadah kita sebanyak apapun akan sia2.


Follow riodarmala on Twitter
free counters

Rabu, 03 Agustus 2011

Meraih Puncak Prestasi di Bulan Ramadhan





Meraih Puncak Prestasi di Bulan Ramadhan
oleh: Wildan Hasan

“Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan kepada kalian berpuasa, sebagaimana juga telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian supaya kalian menjadi orang-orang yang bertakwa.” (Qs Al-Baqarah 183).

Suatu ketika direktur perusahaan di tempat anda bekerja memanggil anda ke kantornya. Ia memberitahukan bahwa berkat prestasi kerja anda selama ini, anda akan dipromosikan untuk menduduki jabatan yang prestisius. Namun dengan satu syarat, pekan depan anda harus mengikuti seleksi kerja satu bulan penuh. Seleksi yang setelah anda tanyakan ternyata relatif ringan bahkan dengan bonus yang menggiurkan. Bagaimana tidak hanya dengan melakukan kerja yang standar anda akan dapat bonus 10 kali lipat bahkan sampai 700 kali lipat. Ternyata itu belum seberapa, anda pun dijanjikan jika berhasil melewati seleksi tahap akhir dengan predikat sangat memuaskan maka anda akan diberikan jaminan kebutuhan hidup selama 83 tahun lebih. Wow! Sangat menggiurkan.

Anda pun jelas, sangat menunggu-menunggu waktu itu tiba, anda begitu hanyut dalam kerinduan penantian. Anda merasa waktu berjalan sangat lamban, lebih lamban dari siput di pinggir sawah pak tani. Anda heran melihat jarum jam seolah berdetak malas-malasan, padahal baterainya baru anda ganti dua hari kemarin. Aaah…

Pun perbekalan telah anda siapkan sepulang dari kantor direktur anda, bahkan telah anda cek berulang-ulang khawatir ada yang terlewat dari catatan anda. Skill kerja anda yang telah lama menjadi decak kagum partner kerja anda, makin anda asah jauh lebih berkilat daripada zamrud dari India sekalipun. Bahan-bahan dan petunjuk kerja telah anda pelajari berulang-ulang, bahkan istri anda mengira anda telah jatuh hati pada buku-buku itu dan menjadikannya istri muda anda. Amboi, kerinduan memang memabukkan.

Pembaca yang dirahmati Allah,

Kiranya sudah mulai pahamkah anda akan saya bawa ke mana arah cerita ini? Tentu sebagai muslim yang cerdas anda akan sontak menjawab “Inilah Ramadhan yang akan kita jumpai saat ini.”

Ya, inilah Ramadhan. Bulan yang selain gaji tetap, akan didapatkan juga bonus 10 hingga 700 kali lipat bahkan bisa jauh lebih besar daripada itu. Bahkan jika prestasi seleksi amalan di bulan ini konsisten sampai akhir, maka bonus pahala 1000 bulan (83 tahun lebih) bisa anda raih.

Bulan yang telah Allah informasikan kepada anda 1500 tahun yang lalu, tidak seperti direktur anda yang memberikan informasi hanya sepekan sebelum hari H. Jelas sekali persiapan dan perbekalan anda akan jauh lebih paripurna. Aneh nian, jika anda masih ragu dan gagap saat Ramadhan tiba padahal anda punya waktu 11 bulan untuk bersiap-siap menyambutnya. Bahkan anda sudah mengetahuinya sepanjang hayat anda.

Lihatlah para shahabat Rasulullah SAW, manusia-manusia langit itu luar biasa gembira menyambut Ramadhan dan luar biasa pilu ditinggal Ramadhan. Mereka berharap setahun itu bulannya adalah Ramadhan semua. Layaknya anda yang begitu meluap kegembiraan saat bulan seleksi itu tiba menghampiri anda. Kegairahan memuncak untuk menelusuri satu ibadah yang Allah berkenan memberikan pahala melimpah-ruah secara langsung.

Allah menyeleksi manusia, kira-kira manusia macam apakah yang akan sanggup melaksanakan aturannya yang ini. Ternyata Allah mengatakan “Wahai orang-orang yang beriman”, duhai berbahagialah orang yang beriman kepada Allah karena mereka lulus seleksi, yang bukan hanya mengaku Islam, karena predikat muslim saja tidak cukup layak mengikuti lomba super hebat di bulan Ramadhan. Mereka tidak akan mampu, akan kepayahan…

Mereka, yang hanya Islam saja, sebagaimana sudah Rasulullah ingatkan “Betapa banyak orang yang shaum namun tidak mendapatkan apa-apa dari shaumnya kecuali rasa lapar dan dahaga.”

Mereka tidak tahan untuk tidak makan minum, tidak tahan untuk konsisten shalat tarawih, tidak tahan berlama-lama membaca Al-Qur’an, tidak tahan untuk tidak mencaci orang lain, tidak tahan berbaik sangka kepada orang lain, tidak tahan untuk membatasi apa yang dia makan saat berbuka dan tidak tahan untuk tidak berhura-hura saat malam ‘Idul Fitri, padahal itu berpotensi menghapus seluruh pahala Ramadhan yang susah payah ia kumpulkan.

Memang nyata, kita belum seperti para shahabat Rasulullah SAW, mungkin anda atau saya bahkan merasa biasa-biasa saja dengan datangnya Ramadhan. Atau yang lebih celaka, justru khawatir dan takut menjalani Ramadhan. Na’udzubillah. Yang menyambut gembira Ramadhan adalah orang beriman, yang menyambut dengan ekspresi datar agak berat mungkin fasik, yang malah takut dan khawatir bisa jadi munafik atau bahkan kufur.

Baiklah, ternyata bagi yang merasa berat, Allah telah sebutkan bahwa kewajiban shaum itu “telah diwajibkan juga kepada orang-orang sebelum kalian,” kalau umat-umat terdahulu saja sudah diwajibkan shaum lalu kenapa kita harus merasa berat seolah-olah hanya kita saja yang diberikan ‘beban’. Maka bagi siapa saja yang merasa terbebani oleh kewajiban shaum, sungguh ia hanya sekedar menggugurkan kewajiban saja tanpa mendapatkan saripati dari ibadahnya sedikitpun. Sia-sia!

Orang yang beriman dan bersabar tanpa terbebani akan dengan mudah mendapatkan saripati ibadah shaum Ramadhan sebagaimana target shaum itu sendiri yakni “supaya kalian menjadi orang-orang yang bertakwa,” kata Allah. Takwalah puncak prestasi keimanan tertinggi, yang Allah tegaskan bahwa insan paling mulia di sisi-Nya adalah insan yang bertakwa.

....Takwalah puncak prestasi keimanan tertinggi, yang Allah tegaskan bahwa insan paling mulia di sisi-Nya adalah insan yang bertakwa...

Takwa adalah konsistensi iman dan amal shaleh. Seorang shahabat bertanya kepada Rasulullah: “Nasihatilah aku yang tidak akan aku minta lagi kepada orang lain.” Rasul menjawab: “Katakanlah: aku beriman kepada Allah, lalu konsistenlah kamu dalam keimanan itu.” Iman plus konsistensi adalah takwa. Maka ciri orang yang sukses meraih predikat takwa dari ibadah Ramadhan adalah konsistensi ibadahnya di bulan-bulan lain sama seperti yang dilakukannya di bulan Ramadhan.

Shaum Ramadhan adalah start bukan final, adalah awal bukan akhir dari perjalanan ibadah sepanjang hayat kita. Maka tidak ada hari kemenangan bagi yang melaksanakan ibadah Ramadhan dengan biasa-biasa saja, yang asalkan tidak makan, minum dan bersenggama. Sementara hewan pun jika hanya sekedar itu mampu melakukannya.

Shaum Ramadhan adalah ibadah yang berfungsi sebagai charger untuk on-nya ibadah di sebelas bulan berikutnya. Adalah mengerikan, orang berduyun-duyun di akhir Ramadhan merayakan hari kemenangan, sementara mereka sudah tidak lagi berpuasa. Kembali ke kulit palsunya yang mereka tahu bahwa itu palsu. Memang benar, orang paling bodoh adalah orang yang tahu bahwa dirinya tidak tahu namun sok tahu seolah-olah dirinya tahu. Benarlah, hanya yang beriman dan bersabar (ihtisaban) dalam ibadah Ramadhan lah yang akan diampuni dosa masa lalunya.

Kemenangan sebenarnya dari Ramadhan ditentukan oleh sebelas bulan berikutnya. Tarawihnya di bulan Ramadhan berlanjutkah dalam tahajud di bulan berikutnya, tilawah Qur’annya di bulan Ramadhan berlanjutkah di bulan berikutnya, zakatnya di bulan Ramadhan berlanjutkah di bulan berikutnya, dermawan dan pemaafnya di bulan Ramadhan berlanjutkah atau kembali menjadi bakhil dan pemberang selepas bulan itu?

Jika hal-hal di atas tidak terwujud, jangan salahkan jika ibadah kita tidak membawa dampak positif. Allah sendiri mencela orang shalat sebagai pendusta agama, yang shalat dalam keadaan lalai. Saat seharusnya shalat membuahkan proteksi atas perbuatan keji dan mungkar, namun anda, saya dan kita masih menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin.

Bahkan Ramadhan kita kali ini, seharusnya tidak lagi menyantuni orang miskin yang sama, yang dulu kita serahkan zakat kita kepadanya. Tidak lagi, karena orang miskin itu tidak mau menerimanya, ia telah merasa mampu dari hasil pemberdayaan ekonomi melalui zakat kita di Ramadhan sebelumnya.

Mampukah Ramadhan kita kali ini membuahkan hasil, paling tidak membuat petugas pembagi zakat menangis tersedu-sedu karena mereka ditolak dari pintu ke pintu, sebagaimana petugas pembagi zakat di zaman khalifah Umar bin Abdul Aziz. Semua menutup pintunya karena telah berdaya, harga dirinya terangkat untuk tidak terus menerus mengulurkan telapak tangan.

Sayangnya kita belum, bahkan kita secara tidak langsung melestarikan kemiskinan. Betapa tidak, kita berzakat ke orang yang sama selama bertahun-tahun. Membuat mereka haqqul yaqien bahwa zakat adalah rezeki pokoknya tanpa harus berpeluh-peluh.

Marilah kita maksimalkan seluruh kemampuan kita; mental, fisik, ilmu dan harta untuk ibadah di bulan Ramadhan yang mungkin kita tidak akan menjumpainya lagi di tahun depan.

Allahumma sallimnaa Ramadhan, wa sallim Ramadhana lanaa mutaqabbalan




Follow riodarmala on Twitter
free counters

SERVICE ONLINE

Area, Jakarta Raya
Lebih di Utamakan, Wilayah Jakarta Timur
Sdr. Rio
Specialist IT dan Consulting
Customer bisa melakukan SMS , Call, FB Inbox dan eMail ke di bawah ini, sesuai dengan keluhan dan Area, berikan alamat yang valid serta nama dan menyetujui aturan yang berlaku.
Pelayanan Pekerjaan Hari:
Sabtu / Minggu atau
di sesuaikan dengan perjanjian
Melayani Jasa Services dan Maintenance:
Installasi Server All Varian Brand, Manage and Deploy Server, Manage and Join Domain Client Server, Installasi OS plus Device Ready, Installasi Office Aplication, Installasi Office Multimedia, Installasi Modem ADSL dan Cable, Setting Network Internet dan Intranet, Backup and Restore Data Office, Clean Viruses, Trouble Shooting, Check Hardware Problem, Check Upgrade System, dll.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes